Jumat, 05 November 2010

surat pengaduan...

Tuhan, maafkan aku... Malam ini aku menangis lagi...
Aku merasa tersudut di ruang hampa udara, gelap, dan dingin yang membuatku sulit bernapas. Aku sesak Tuhan. Tuhan tolong aku, bantu aku keluar dari ruangan ini. Aku lelah dan aku letih.

Aku bingung Tuhan...
Tuhan tolong aku, sadarkan mereka bahwa aku bukan mereka dan mereka bukan aku.
Saat ini aku merasa seperti boneka yang mereka mainkan sesuka hati mereka dan mereka dandani sesuka jidat mereka. Mungkin mereka tidak merasakan itu. Tapi aku yang merasakan itu.

Sekeras apapun mereka mencoba meyakinkanku bahwa aku bukan boneka mereka atau apalah namanya, aku malah merasa keadaanku sekarang bahkan lebih parah dari hanya sekedar boneka mereka. 
Sekarang aku merasa bahwa aku adalah motor yang mereka bawa-bawa untuk mengantar mereka kesana kemari. Lalu, dipacu sesuka mood mereka, di parkir dimanapun dalam hujan, panas, mungkin nanti bersalju dan aku pun kedinginan, sendirian. Tapi mereka tetap tak peduli Tuhan, meskipun aku telah letih dan pahitnya, bahan bakarku telah habis.

Tuhan tolong aku... Aku lelah. Tolong sadarkan mereka untuk bisa menerima keputusanku untuk berhenti di sini. Aku sudah tidak mau melanjutkannya Tuhan.
Surat pengaduan ini aku buat karena aku tidak tahu harus mengadu kepada siapa, Tuhan. Yang mengerti aku hanya Engkau, karena Engkaulah Tuhan-ku satu-satunya, Allah SWT-ku yang sangat mengerti aku.


Dari : Ciptaan-Mu yang hanya bisa berterima kasih...

2 komentar:

  1. keren nih...
    semoga surat pengaduannya di terima.... hehehhe
    semangat sistha...

    mreka hanya bisa melakukan apa yang mereka mau.. tanpa melihan sisi lain dari orang itu.....

    BalasHapus